Jumat, 08 Februari 2013

Kamis, 07 Februari 2013

Nafas terasa tehentinamun matahari tetap menampakkan senyuman hanggatnya
manis sekali...
walau kegetiran mendayu - dayu
dalam kesadaran penuh mencoba menguasai lautan yang berombak
menyelami sebatang kara
tentang sejatinya suara jiwa


yah...
terbesit kenapa jiwa dan raga ini tak dulu adanya
lalu...
apa jawaban dari relung - relung nada jiwa
belum mengerti dengan tetunduk
dan tersadar untuk memulai mempersiapkan keadaan
yang entah akan hanya menyapa atau bergulat dengannya
yang ku pahami aku kurang dari sempurna
yang aku ketahui aku manusia biasa
dan yang ku tau kalau pohon yang kokoh nan indah berdiri di ujung sana tersenyum dengan ketulusan
mempunyai keinginan menyejukkan dan memberi kenyamanan untuk yang tersimpan dalam hatinya,
namun tinggal bagaimana yang inggin disejukan memperlakukannya
berikan pohon itu senyuman dan kasih sayang atau....
maki pohon itu, cemooh pohon itu, ludahi pohon itu, biarkan saja...
pohon akan tumbang dengan sendirinya tanpa ditebang.
sampai tersadar pohon itu penting untuk kehidupan
HATI ITU NDAK MILIH TAPI HATI ITU DIPILIH
kalau hati memilih saat ini dengan saya, selamanya juga hati tak akan ada dengan saya,
hati itu masih berbercak dan tak tulus
syair adalah ungkapan hati yang tak dapat terucap
syair adalah kata - kata yang tak mampu terungkap
syair adalah sepenggal isi dalam hati
syaiku...
terdengar jelas setiap not not dan setiap nada - nada
menggema berulang - ulang mengalir dalam butiran kristal
turun, menetes....
bersama dengan hembusan dan beriringan dengan angan dan fikiran
syairku, hidupku, bagianku...
syairku ungkapan yang tak bisa aku katakan
karna hati tak bisa menglafalkan

Rabu, 06 Februari 2013

pagi yang cerah walau tak secerah jiwa ini,
ku hirup udara pelipur lara dalam senggama tanpa dosa
ku nyanyikan syair - syair kematian yang ku buat utuk kegembiraan raga
ku langkahkan kaki kaki bertuan ini menuju ruang yang dipenuhi dengan darah - darah segar
lalu kuhempas tubuh yang tak berdaya dalam pembaringan panas
semua terasa ringan....
semua terasa seperti kabut yang tak beraturan...
semua terasa seperti lambat..
namun senyuman terindah kan ku bawa dengan rasa berat yang ada di kepala...
yah....
aku tersadar..
aku menyiksa raga ini, aku membunuhnya, aku mematikannya, aku berhianat padanya, aku melukainya...
tersenyum getir...
lalu, aku yertawa dengan penuh kemenangan....
aku melaluinya dengan sempurna,
walau raga terasa seperti di dalam tungku perapian yang menyala...
tak apa kata jiwa penyemangat raga...
kau kuat, walau kau hanya karang yang kau tau sangat kuat meski suatu saat pasti akan hancur
Hari ini aku bermimpi, aku bermimpi selamanya aku bisa menuliskan kisah kisah yang terukir..
Aku bermimpi bisa berbagi dunia itu bersama ilustrasimu,
karna bersama dengan itu aku tidak akan takut lagi menjadi pemimpi,
karna hanya dengan itu segala sesuatu terasa dekat
Dan bumi hanyalah sebuah debu dibawah telapak kaki kita
 
Copyright (c) 2010 Midwife Putry salju. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Direct Line Insurance.