Selasa, 21 Januari 2014



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan ilmu kebidanan modern telah mencanangkan pengawasan antenatal sehingga tumbuh kembang janin dalam rahim mencapai optimal. Perawatan modern mengharapkan kelahiran well born baby dengan trauma minimal primum no nocare dengan persalinan dengan persalinan dalam bentuk spontan belakang kepala, outlet vakum atau forcep, dan seksio sesaria.
Pertolongan persalinan heroic, dengan trauma yang tidak ditrapkan, sehingga kualitas sumber daya manusia dapat ditinggkatkan. Pada persalinan, perlukaan atau trauma kelahiran kadang-kadang tidak dapat dihindarkan dan lebih sering ditemukan pada persalinan yang terganggu oleh salah satu sebab. Penanganan persalinan secara sempurna dapat mengurangi frekuensi peristiwa tersebut.
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2006 AKI adalah 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002, sedangkan AKBdi Indonesia sebesar 34/1000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian maternal yang paling umum di Indonesia adalah perdarahan 28%, eklamsi 24% dan infeksi 11%. Penyebab kematian bayi yaitu BBLR 38,94%, asfiksia lahir 27,97% . hal ini menujukkan bahwa 66,91% kematian perinatal dipengaruhi oleh kondisi ibu saat melahirkan. (Depkes RI, 2008)
Masalah–masalah yang terjadi pada bayi baru lahir yang di akibatkan oleh tindakan-tindakan yang di lakukan pada saat persalinan sangatlah beragam. Trauma akibat tindakan, cara pesalinan atau gangguan kelainan fisiologi persalinan yang sering disebut sebagai cidera atau trauma lahir. Partus yang lama akan menyebankan adanya tekanan tulang pelvis. Kebanyakan cidera lahir ini akan menghilang sendiri dengan perawatan yang baik dan adekuat.
Fraktur yang berhubungan dengan trauma lahir sering terjadi pada saat persalinan. Prevalensi fratur berhubungan dengan banyak faktor antara lain, faktor ibu, faktor janin, dan keahlian penolong persalinan. Trauma saat lahir sebagian besar akibat persalinan persalinan yang sulit misalnya, pada presentasi puncak kepala, lengan yang tertahan pada kelahiran sungsang, distokia bahu, dan penggunaan instrument porsep, dan ekstraksi vakum.
B.     Rumusan Masalah
Apa yang dimaksut dengan fraktur klafikula ?
Apa penyebab fraktur klafikula ?
Bagaimana pelaksanaan bayi baru lahir pada fraktur klafikula ?

C.    Tujuan
Dapat memberikan informasi pada mahasiswa tentang bagaimana cara penatalaksanaan bayi bayi baru lahir pada fraktur klavikula, sehingga dapat mengurangi angka kematian bayi di Indonesia.
D.    Manfaat
Dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat sehingga dapat mengatasi dampak patologi dari fraktur klavikula sehingga dapat mengurangi angka kematian di Indonesia yang menjadi salah satu program MDG’s tahun 2015.

BAB II
PENATALAKSANAAN BAYI BARU LAHIR
 PADA FRAKTUR KLAVIKULA
A.    Pengertian
1.      Neonates
Neonates adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesesuaikan diri dari kehidupan intarauteri kedalam kehidupan ekstrauteri. Beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Yang dimaksud dengan bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu- 42 minggu, dengan berat badan 2500 – 4000 gram, nilai apgar lebih dari 7 tanpa cacat bawaan.
2.      Fraktur
Fraktur adalah terputusnya hubungan atau kontiunitas tulang karena stress pada tulang yang berlebihan. (Luckman and Sorensens, 1993 : 1915 )
Fraktur adalah patah tulang , biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri, dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. (Price and Wilson, 1995 : 1183 )
Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya. Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung maupun tidak langsung.
Clavikula merupakan tulang yang berbentuk huruf  S, bagian mrdical melengkung lebih besar dan menuju ke anterior. Lengkungan bagian lateral lebih kecil dan menghadap ke posterior. Ujung medical clavikula disebut extremitas sternalis, membentuk persendian dengan sternum, dan ujung lateral disebut extremitas acromialis, membentuk persendian dengan acromion. Facies superior clavikula agak halus dan pada facies inferior dibagian medical terdapat tuberositas costalis. Disebelah lateral tuberositas tersebut terdapat sulcus subclavius dan disebelah lateralnya lagi terdapat tuberositas coracoidea tempat melekat ligament coracoclaviculalis.
Clavikula adalah tulang yang paling pertama mengalami pertumbuhan pada masa fetus, terbentuk melalui dua pusat ossifikasi atau pertulangan primer yaitu medical dan lateral clavicula, dimana terjadi saat minggu ke-5 dan ke-6 masa intrauterin. Kernudin oosifikasi sekunder pada epifise medical clavikula berlangsung pada usia 18 tahun sampai 20 tahun dan epifise terakhir bersatu pada usia 25 tahun sampai 26 tahun.
Pada tulang ini banyak terjadi trauma proses patologi sama seperti tulang lainnya yaitu bisa ada kelainan kongenita, trauma (fraktur), inflamasi, neoplasia, kelainan metabolic tulang dan yang lainnya. Fraktur clavikula bisa disebabkan oleh benturan ataupun kompressi yang berkekuatan rendah sampai yang berkekuatan tinggi yang bisa menyebabkan terjadi fraktur tertutup ataupun multiple trauma.
Fraktur ini merupakan jenis yang tersering pada bayi baru lahir yang mungkin terjadi apabila  terdapat kesulitan mengeluarkan bahu pada persalinan. Hal ini dapat timbul pada kelahiran presentasi puncak kepala dan pada lengan yang terlentang pada kelahiran sungsang. Gejala yang tampak pada keadaan ini adalah kelemahan lengan pada sisi yang terkena, krepitasi, ketidakteraturan tulang mungkin dapat teraba, perubahan warna kulit pada bagian atas yang terkena fraktur serta menghilangnya reflex Moro pada sisi tersebut. Diagnosis dapat ditegakkan dengan palpasidan foto rongent. Penyembuhan sempurna terjadi setelah 7-10 hari dengan imobilisasi dengan posisi abduksi 60 derajat dan fleksi 90 derajat dari siku yang terkena.(Sarwono, 2006).
Cukup sering ditemukan (isolated, atau disertai trauma toraks, atau disertai trauma pada sendi bahu). Lokasi fraktur klavikula umumnya pada bagian tengah (1/3 tengah). Deformitas, nyeri pada lokasi trauma. Foto Rontgen tampak fraktur klavikula. Terapi: konservatif: “ verbant figure of eigh” sekitar sendi bahu. Pemberian analgetka. Operatif: internal fiksasi.
Tanda dan gejala yang tampak pada bayi yang mengalami fraktur klavikula antara lain: bayi tidak dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang terkena, krepitasi dan ketidakteraturan tulang, kadang-kadang disertai perubahan warna pada sisi fraktur, tidak adanya refleks moro pada sisi yang terkena, adanya spasme otot sternokleidomastoideus yang disertai dengan hilangnya depresi supraklavikular pada daerah fraktur.
B.     Konsep Dasar Penanganan Faktur
Ada empat konsep dasar dalam menangani fraktur, yaitu :
a.             Rekognisi
Rekognisi dilakukan dalam hal diagnosis dan penilaian fraktur. Prinsipnya adalah mengetahui riwayat kecelakaan, derajat keparahannya, jenis kekuatan yang berperan dan deskripsi tentang peristiwa yang terjadi oleh penderita sendiri.
b.         Reduksi
Reduksi adalah usaha / tindakan manipulasi fragmen-fragmen seperti letak asalnya. Tindakan ini dapat dilaksanakan secara efektif di dalam ruang gawat darurat atau ruang bidai gips. Untuk mengurangi nyeri selama tindakan, penderita dapat diberi narkotika IV, sedative atau blok saraf lokal.
c.          Retensi
Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus dimobilisasi atau dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan. Immobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna. Metode fiksasi eksterna meliputi gips, bidai, traksi dan teknik fiksator eksterna.

d.      Rehabilitasi
Merupakan proses mengembalikan ke fungsi dan struktur semula dengan cara melakukan ROM aktif dan pasif seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan klien. Latihan isometric dan setting otot. Diusahakan untuk meminimalkan atrofi disuse dan meningkatkan peredaran darah.
C.    Penatalaksanaan
Adapun penatalksanaan terhadap bayi yang mengalami fraktur klavikula yaitu :
1.      Bayi jangan banyak digerakkan
2.      Imobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang akit dan abduksi lengan dalam stanhoera menopang bayi belakang dengan memasang ransel verband
3.      Rawat bayi dengan hati-hati
4.      Nutrisi yang adekuat (pemberian ASI yang adekuat dengan cara mengajarkan pada ibu agar pemberian ASI dengan posisi tidur, dengan sendok atau pipet).
5.      Rujuk bayi kerumah sakit umumnya 7-10 hari sakit berkurang, pembentukan kalus bertambah beberapa bulan (6-8 minggu ) terbentuk tulang normal.


D.    Contoh Asuhan Pada Bayi Dengan Fraktur Klavikula
Seorang bayi laki-laki anak Ny. “R’ pada tanggal 18 Desember 2011 pukul 14.14 WIB anak pertama lahir. Umur kehamilan 39 minggu, bayi lahir dengan berat 3000 gram, PB 54 cm, lahir pervaginam dengan distosia bahu karena letak sungsang. Saat persalinan jumlah darah yang keluar pada kala I 90 cc, kala II 110 cc, kala III 150 cc, dank kala IV 100 cc. lama persalinan kala I 8 jam 15 menit, kala II 1 jam 30 menit, dan kala III 10 menit. Air ketuban jernih dan tidak ada molase. Namun pada saat dilakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir ditemukan pergerakan reflek moro asimetris antara tangan kiri dan kanan, saat dilakukan perabaan daerah klavikula terjadi pembengkakan dan klavikula bagian kanan terlihat memerah. Bayi menjadi rewel dan menangis dengan keras. LILA 10 cm, LD 30 cm.
Dengan nilai apgar sebagai berikut:
No
Apgar Score
1 menit
5 menit
10 menit
1
Pernafasan
1
2
2
2
Denyut jantung
1
1
2
3
Rangsangan
2
2
2
4
Tonus otot
1
1
1
5
Warna kulit
1
2
2
Jumlah
6
8
9





Pada saat dilakukan anamnesa ibu mengatakan dulu pernah melakukan aborsi pada usia kehamilan 8 minggu di dukun karena alasan tersendiri.

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA
BAYI BARU LAHIR NY “R” DENGAN FRAKTUR KLAVIKULA
DI RB PURI BUNDA GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

Tanggal masuk        : 18 Desember 2011   
Pukul                        : 14.14 WIB
No. RM                     : 121145342827
I.                   PENGKAJIAN      
Tgl                   : 18 Desember 2011
Pukul               : 14.18 WIB  
Oleh                : Bidan Inda
A.      DATA SUBJEKTIF
1.    Biodata
a)   Identitas Bayi
Nama                        : Bayi Ny. “R”
Tgl. Lahir/pukul         : 18 Desember 2011/14.14 WIB
Jenis Kelamin           : Laki-laki
Anak ke                    : I (pertama)
b)   Identitas penanggung jawab (Ibu dan Ayah)
                                                     Ibu                            Ayah
Nama                               : Ny. "R"                     Tn."A"
Umur                               : 28 tahun                    30 tahun
Suku/ Kebangsaan           : Indonesia                  Indonesia             
Agama                             :Islam                         Islam
Pendidikan                      : SMA                                     S1
Pekerjaan                         : Pedagang                  Guru  
Alamat                             :  Jl. Kalimasada No 23 Sekarang Gunungpati, Kota Semarang
2.    Keluhan Utama
Ibu mengatakan gerakan lengan kanan bayi berkurang dan bayi menangis saat diraba.
3.    Riwayat Obstetrik
No
Tahun melahirkan
Hamil
Jenis
Tempat
Penolong
BB
JK
H/M
Nifas
ASI
Komp.
1
2006
8 minggu
Abortus provokatus
Rumah Dukun
dukun
-
-
M
-
-


4. Riwayat Persalinan Sekarang
 Masa gestestasi    : 39 minggu
 Penolong              : Bidan lyna
Jenis Kelamin        : Laki – laki
BB/PB                               : 3000kg/ 54 cm
Jenis Persalinan     : Pervaginam, dengan dengan distosia bahu karena letak sungsan Plasenta   : lengkap/tidak*
 Lahir                                 : spontan/manual*
Ukuran/berat                     : 10x15 cm
Tali pusat               : panjang 25 cm, insersio : central
Kelainan                : tidak ada
Perdarahan :
 kala I                    : 90 cc
 kala II                   : 110 cc
kala III                  : 150 cc
kala IV                  : 100 cc
Total                      : 450 cc
Lama persalinan :
 kala I                    : 8 Jam, 15 Menit
Kala II                   : 1 Jam, 30 Menit
Kala III                 : 10 Menit
Masalah yang terjadi selama persalinan    : tidak ada
Keadaan air ketuba           : Jernih
5. Riwayat Kesehatan Ibu
a.)  Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahanun)
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular (PMS, TBC, Hepatitis), menurun (DM, Asma, Hipertensi), menahun (Jantung, Ginjal)
b.) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga  (menular, menurun dan menahanun).Ibu mengatakan dari pihak keluarga suami dan ibu tidak sedang menderita penyakit menular (PMS, TBC, Hepatitis), menurun (DM, Asma, Hipertensi ), menahun ( Jantung, Ginjal )
c.) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dari pihak keluarga suami dan ibu tidak punya riwayat keturunan kembar.
  d.)Riwayat operasi
       Ibu mengatakan tidak ada riwayat oprasi
  e.)Riwayat alergi obat
       Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi obat.
B.    Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum     :  Baik
Kesadaran            :  Compos Mentis
Status emisional     :  Stabil
Tanda Vital            :
N : 120 x/mnt       R : 40 x/mnt        S : 38,3 ° C
            Pengukuran anthopometri :
                         PB       : 54 cm       BB  : 3000 cm       LILA : 10 cm      LD : 30 cm
             APGAR score :
No
Apgar Score
1 menit
5 menit
10 menit
1
Pernafasan
1
2
2
2
Denyut jantung
1
1
2
3
Rangsangan
2
2
2
4
Tonus otot
1
1
1
5
Warna kulit
1
2
2
Jumlah
6
8
9

1.)    Pemeriksaan Fisik
a.        Kepala      : tidak ada moulase, mesochepal, tidak ada caput suksedaneum dan tidak ada sefal hematoma
b.       Rambut                : bercampur lemak coklat
c.       Telinga                  : simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik
d.      Wajah                    : simetris, tidak ada edema, tidak ada laserasi
e.        Mata         : tidak strabismus, tidak ada kelainan (Glaukoma kongenital dan  Katarak kongenital), konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada secret
f.       Hidung      : simetris, tidak ada sekret, bernafas melalui hidung, tidak ada polip
g.      Mulut        : simetris, tidak labioskisis, tidak palatoskisis, tidak labiopalatoskisis, bibir bayi pucat
h.      Leher         : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena jugularis
i.        Klavikula     :  fraktur, kemerahan pada daerah klavikula dextra
j.        Dada           : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing,pernafasan teratur
k.      Abdomen    : tidak ada benjolan, tidak membuncit, tidak kembung 
l.        Genetalia     : ada penis, 2 testis sudah turun di scrotum, lubang uretra di ujung tengah penis
m.    Anus dan rectum : ada lubang anus, belum BAB
n.      Ekstremitas atas : Simetris, gerakan tangan kanan terbatas, jumlah jari lengkap    masing-masing 5, tidak ada odema
o.      Ekstremitas bawah      : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap masing-masing 5, tidak ada odema, tidak ada varices, reflek patella ada, kuku bersih warna merah muda. 
p.      Punggung    : tidak lordosis, tidak kifosis, tidak skoliosis, tidak ada spina bifida
q.      Kulit           : kemerahan, tidak ruam, tidak ada bercak atau tanda lahir, ada vernik caseosa, ada lanugo, tidak ada pembengkakan.
II.                INTERPRETSI DATA
A.     Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. “R” lahir spontan cukup bulan, letak sungsang dengan fraktur klavikula
                  DO     :
1.      Bayi lahir letak sungsang pervaginam tanggal 18 Desember 2011. Pukul 14.14 WIB
2.      Pergerakan kurang pada daerah klavikula dextra
3.      Pada klavikula dextra tampak kemerahan
4.      Adanya krepitasi
            DS     :
                  Ibu mengatakan bayinya sangat rewel saat di pegang
B.     DIAGNOSA POTENSIAL
      Potensial terjadinya kelainan pertumbuhan tulang klavikula yang tidak sama antara tangan kanan dan kiri.
Data dasar:
a.       Bengkak dan merah pada kulit daerah klavikula dextra
b.       Adanya krepitasi
III.             ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
1.      Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mendapatkan penatalaksanaan tentang fractur klavikula.
2.      Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat. Ampisilin inj 3 x 125 mg, sanmol drop 3 x 0,3 M
IV.             PERENCANAAN
Tanggal           : 18 Desember 2011         
Pukul               : 14.18 WIB.         
Oleh                : Bidan Lina
1.      Lakukan fiksasi pada daerah klavikula dextra.
a.       Pasang elastis verban pada klavikula bayi.
b.      Imobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit.
c.       Abduksi lengan dalam stand hoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel perban.
2.      Batasi Pergerakan Bayi
a.       Bayi jangan banyak digerakkan.
b.      Bayi jangan terlalu sering digendong.
3.      Observasi tanda vital bayi
a.       Suhu
b.      Nadi
c.       Pernafasan
4.      Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian terapi
a.)    Ampisilin
b.)    Sanmal drop
5.      Beri posisi yang nyaman
6.      Jelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya
7.      Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI
8.      Anjurkan ibu untuk mengonsumsi sayur-sayur hijau.
V.                PELAKSANAAN
Tanggal : 18 Desember 2011 Pukul : 14.18WIB.  Oleh : Bidan Lina
1.      Melakukan fiksasi pada daerah klavikula dextra sesuai dengan advis dokter
a.       Memasangkan elastis verban pada daerah klavikula bayi yang sakit dengan posisi 600 dan siku 900 dengan posisi flexi.
b.      Mengimobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit untuk meminimalkan pergerakan pada daerah bahu yang sakit sehingga proses penyembuhannya lebih cepat.
2.      Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil temp : 370C pernafasan 36x/menit, pols 120x/menit.
3.      Menberikan terapi sesuai advis dokter
a.       Ampisilin inj 3x 125 mg
b.      Sanmal drop 3x 0,3 mL
4.      Memberikan penyuluhan dan penjelasan kepada ibu tentang bayi dan bagaimana perawatannya sehari-hari, yaitu :
a.       Mempertahankan posisi yang benar dan hangat bagi bayi dengan menyelimuti bayi
b.      Mengatur posisi yang nyaman untuk bayi yaitu tidur telentang dan lengan kanan disangga bantal
c.       Mengganti popok setelah bayi Bak dan BAB dengan hati-hati dan memperhatikan frakturnya agar tidak bergeser.
d.      Menganjurkan pada ibu jangan sering mengangkat bayi agar bayi tidak menangis karena nyeri fraktur
5.      Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif.
a.       Menganjurkan pada ibu agar memberikan ASI eksklusif yaitu dengan tidak memberikan makanan lain selain ASI dan ASI penting untuk pembentukan sistem imun dan pertumbuhan bayi.
b.      Menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi sayur-sayuran hijau, daun katuk, bayam, sawi, dan lain-lain agar ASI lancar.
6.      Menjelaskan kepada ibu perban boleh dibuka setelah 3-6 minggu dan masa pembentukan tulangnya 6-12 bulan, ibu bisa berkunjung kemali atau di fasilitas kesehatan lainnya seperti Puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik Swasta.
VI.             EVALUASI
Tanggal : 18 Desember 2011          Pukul : 14.18 WIB      Oleh : Bidan lyna
1.      Bidai masih terpasang.
2.      Suhu bayi kembali normal.
3.      Bayi tidak rewel lagi.
4.      Kebutuhan istirahat / tidur terpenuhi.
5.      Ibu sudah mengerti dan melaksanakan anjuran yang diberikan
 
 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya. Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung.
Clavicula merupakan tulang yang berbentuk huruf S, bagian medial melengkung lebih besar dan menuju ke anterior. Lengkungan bagian lateral lebih kecil dan menghadap ke posterior.
Gejala yang tampak pada fraktur klavikula adalah kelemahan lengan pada sisi yang terkena, krepitasi, ketidakteraturan tulang mungkin dapat diraba, perubahan warna kulit pada bagian atas yang terkena fraktur serta menghilangnya refleks Moro pada sisi tersebut.
B.     Saran
Untuk bidan sebaiknya  lebih teliti mendiagnosis secara dini terhadap letak dan presentasi janin agar dapat mengurangi terjadinya fraktur. Bidan sebaiknya memiliki pengetahuan yang luas tentangb fraktur agar dapat member penanganan segera pada fraktur.
Untuk masyarakat luas sebaiknya lebih memperhatikan penyebab-penyebab terjadinya fraktur,agar dapat mengurangi terjadinya fraktur dan untuk pemerintah sebaiknya memfasilitasi dan mendukung sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan ataupun pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

Yeyeh. AiRukiyah. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. CV Trans Info Media. Jakarta
Vera. 2013. Fraktur Klavikula. http://blogger-ver.blogspot.com/2013/04/fraktur-klavikula_23.html. di unduh 6 oktober 2013. Jam 12:13 pm
Tohsi. Cahyo. 2012. Asuhan Kebidanan pada Neonatus dengan Fraktur Klavikula.http://cahyatoshi12.blogspot.com/2012/04/asuhan-kebidanan-pad a-neonatus-dengan.html. di unduh 6 oktober 2013. Jam 12:34 pm
 
Copyright (c) 2010 Midwife Putry salju. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Direct Line Insurance.