white

 Hape Android Sony Experia U, warna putih....
suka banget sama alat elektronik warna putih. ( pengeeeen)

bagus ea yang putih....

Ponsel Android Khusus untuk Perempuan nie....

Galaxy S III, Galaxy S Duos, Galaxy Ace Duos dan Galaxy Ace 2

jika

jika aku berarti bagimu,
jagalah perasaanku
namun jika aku bukan apa - apa bagimu
terserah apa maumu

Weding temen

lengkap sudah penderitaanku T_T

aku tau tak semestinya aku menggeluh seperti ini,
aku tau tak seharusnya aku menyebut ini derita,
aku tau tak seharusnya aku seperti ini,
aku tau tak seharusnya aku gini...
tapi...
apa salah kalo aku hanya ingin mengungkapkan saja...
hwaaaaaaaaaaaaaa.......
^ aku sweeeeeebweeeel banget..... sama temenku,,,,,kalo saja dia gak gaya nawarin bareng dan gaya mau nganterin pe kos,
aku gak bawa montor...., tapi walau hati sedikit bagaimana gitu aku tetap terima dan baik sama ortu.. walau di jalan temenku kenyang omelan... tapi omelan itu cuma bertahan berapa jam aja og..., bis tu wolez lagi..
^ leptopku sakit..., akupun ikut merasakan, karna lepy yang dengan setia temaniku selama 3thn lebih ni, lepy yang selalu bantu aku slama 3thn lbh nie, baru kalini lepy sakit...
^ hapeq error..., ditambah aku gak sadar waktu tidur ngutak ngatik hp jd kembali semua ke awal,,,
^ masih banyak lagi.....
hmmm... sabar ah, ikhlas..., qona'ah ja dah...

family

aku

Me.....

Namaku Lyna Fathma, aku anak pertama dari empat bersaudara, dan aku juga satu2nya anak perempuan di istana tempatq tinggal selain ibuku. J

Aku dilahirkan dikota Wali, Yaitu pada 25 maret 1991.

Dari pasangan mesraJ Latifatun Chasanah dan Bachrul Ulum.

Aku memang bukan dari keluarga kaya raya dan bukan dari keluarga berada, aku hanya dari keluarga sederhana, namun aku bahagia, dan bersyukur dengan keadaan yang ada dengan selalu berdo’a dan usaha...

Dulu aku mencari ilmu di

SDN 1 Guntur Demak, dilanjutkan di ponpes BUQ (Busrtanu Usysyaqil Qur’an) Betengan Demak, setelah itu aku melanjutkan di MTs NU Banat Kudus dan setelah lulus dari kudus, aku lanjut di MAN 1 Semarang,

Dan sekarang aku tinggal di semarang tepatnya JL. Kol hardianto, banarang gunungpati semarang.

Di sana aku mencari apa yang aku inginkan, untuk dapat menolong orang yang butuh pertolongan. Senang bisa melihat orang bahagia...

Dan kalo bicara balap montor ataupun mobil, aku pasti tersenyum..., karna aku senang namun masih dalam tahap wajar, meski kalo diboncengkan ngebut pasti ngomel – ngomel dan takutnya minta ampun, dan minta diturunkan.

Tapi kalo naik montor sendiri, tancap gaaaasss.... hehe J

Dan soal makanan, aku bukan tipe – tipe suka jajan, soalnya malas makan, pernah seharian g makanpun bisa..., tapi aku gak kurus – kurus.

Nasi goreng makanan kesukaan, selain mudah dibuat nasi goreng punya tempat sendiri diantara makanan – makanan lain dihati.

Dan taklupa ice cream yang mau diberi berapapun pasti habis ditangan, dan kalo buah paling suka tuh buah durian sama kelengkeng, hmmm.. enaaak.. J

Setelah bicara makanan kita juga harus menjaga kesehatan dengan berolahraga, olahraga yang paling aku suka basket sama senam, tapi kalo disuruh lari mendingan aku dapet nilai mepet KKM, nyerah deh.... dan jalan santai, selalu paling belakang tiap lari, tapi klo jojing – jojing boleh juga...,

Omong – omong soal olah raga, bukannya aku juga tidak suka olga renang Cuma aku tidak mau renang, karna dulu aku pernah tenggelam dan untungnya aku cepat di raih, saat itu aku masih kecil, aku berenang di laut tempat kelahiran ayahku.

bersama om, ayah, ibu dan adikku...

aku waktu itu bisa berenang, tapi tiba – tiba saat aku berenang kakiku tidak bisa digerakkan, terasa kaku dan nyeri, dan aku pun juga tidak bisa apa – apa, tiba – tiba gelap, aku tenggelam dan omku menyadari aku tidak muncul – muncul kepermukaan dia lansung mencariku dan menariku keatas.

Sejak saat itu aku tidak mau menggerakkan kaki dan tanganku untuk berenang dan bahkan sampai akupun lupa bagaimana cara berenang.

Walaupun aku tidak bisa berenang tapi aku sangat menyukai pantai.

Dan masih soal olga aku pun jadi teringat waktu aku duduk dibangku kelas 3SD, saat itu aku punya adek yang masih kecil, dia ikut aku main ke tetangga depan rumah sore itu, karena adikku melihat ada anak kecil membawa permen, dia juga minta padaku untuk dibelikan permen, karna aku tidak bawa uang aku minta dia tunggu disitu sedangkan aku pulang ambil uang, ibuku dan triak – triak setelah beli permen suruh pulang karna sudah sore, kalau sore – sore banyak bahaya katanya, ia... aku jawab sambil pergi ke tetangga depan rumah buat belikan permen adik dan setelah itu ajak dia pulang, memang ramai jalanan saat itu dan aku berhasil menyebrang namun setelah sampai diujung jalan tiba – tiba lenganku tersenggol montor yang jalannya kencang pake ngepot – ngepot dan aku jatuh di tangkap montor yang menyebabkan aku patah tulang, dan setelah itu aku tidak dapat mengikuti kegiatan olahraga yang sekiranya berakibat fatal untukku, sampai sekarangpun tetep hati – hati dan tiap ku raba kaki itu memang terasa tulang yang tidak rata dan terasa linu saja...

Okok!

Setelah cerita sedikit tentangku, aku akan memperkenalkan sedikit keluarga – keluargaku,

Yang pertama dari ayahku..

Ayahku adalah anak pertama dari lima bersaudara, dari pasangan romantis kakek nenekku yang sudah dipanggil tuhan terlebih dahulu, padahal semasa beliau masih sugeng, aku adalah cucu kesayangan beliau, apa saja yang aku ingginkan pasti mereka usahakan, apasaja yang mereka lihat di toko atau dimana2 yang kelihatannya bagus pasti mereka beli untukku, ma’lum aku cucu pertama.

Kembali lagi ke ayahku...., ayahku berasal dari daerah pesisir laut.., kata ayahku beliau bosan dengan makanan yang berasal dari laut2 dan yang tinggal di perairan.

Ayahku dulu pernah mengunyah bangku pendidikan di universitas IAIN namun karna ayahku g mau lanjutin kuliah malah mencari ilmu di Ponpes Jombang, jadi ayahku hanya mempunyai ijazah SMA. Adik2 ayahku yang sarjana hanya satu om As namanya, sarjana filsafat kalo g salah, dia anak kedua setelah ayahku, tinggal di Mayong Jepara kota Kartini. Dan sedangkan anak ke tiga namanya om Za, setelah itu ada lagi 2 cewek adik ayahku, yang keduanya Khafidzoh (hafal Al Qur’an), bahkan keduanya adalah Ustadzah yang mempunyai Ponpes (pondok pesantren) sendiri.

Keluarga dari ayahku memang kental sekali agamanya.

Dan Ibuku sendiri anak kedua dari tuju bersaudara, banyak banget ea.... J

Baiklah ..., dimulai dari budheku yaitu kakak ibuku.

Budheku tinggal tidak jauh dari rumahku dan rumah tante2ku dan rumah kakek nenekku tercinta.

Panggil aja budhe Is, dia ibu rumah tangga dan punya suami DPRD dikota Wali,

Dan anak kedua yaitu ibuku sendiri, ibuku mempunyai matapencaharian seorang seniman, cyeeee...., haha..

Seniman tatarias kecantikan dan pengantin , sedangkan anak ke tiga yaitu adik ibuku yang biasanya aku panggil tante Nis dia tinggal di Jakarta dapet suami orang solo, om Agus biasanya aku panggil, om agus orangnya baik, lembut, sopan, dll

Setelah tante Nis ada tanteku yang akrap aku panggil tante bacha beliau perawat punya suami namanya om cholis dia kemana – mana selalu bawa senjata di pinggangnya, kalo naik montor ato mobil gak kira – kira asal tancap gas aja tapi orangnya penyayang loh....

Setelah itu ada omku yang namanya ayos panggilan akrapku dia dibandung, setelah tu om upik dia punya istri orang kudus, tante sobah namanya.

Dan yang terahir tante nuing, nama lengkapnya nuril fatimatuz zahra, dia masih kelas 2 SMA di MAN 2 Kudus, ikut – ikut aq ke kudus saja... J

Cukup sekiant

-_-

@ Perlakukan setiap hari seakan hari terakhirmu, Baru kamu akan belajar cara menghargai.

@ Jangan pernah menyerah ingat bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar mengandung banyak resiko, yakinlah pada dirimu ketika Kamu berkata, Aku mencintaimu.

Jika ia sebuah CINTA ♥

Jika ia sebuah cinta, ia tidak mendengar

Namun senantiasa bergetar

Jika ia sebuah cinta, ia tidak buta

Namun senantiasa melihat dan merasa

Jika ia sebuah cinta, ia tidak menyiksa

Namun senantiasa menguji

Jika ia sebuah cinta, ia tidak memaksa

Namun senantiasa berusaha

Jika ia sebuah cinta, ia tidak cantik

Namun menarik

Jika ia sebuah cinta, ia tidak datang dengan kata – kata

Namun senantiasa menghampiri dengan hati

Jika ia sebuah cinta, ia tidak terucap dengan kata

Namun senantiasa hadir dengan sinar mata

Jika ia sebuah cinta, ia tidak hanya berjanji

Namun senantiasa mencoba memenangi