pagi yang cerah walau tak secerah jiwa ini,
ku hirup udara pelipur lara dalam senggama tanpa dosa
ku nyanyikan syair - syair kematian yang ku buat utuk kegembiraan raga
ku langkahkan kaki kaki bertuan ini menuju ruang yang dipenuhi dengan darah - darah segar
lalu kuhempas tubuh yang tak berdaya dalam pembaringan panas
semua terasa ringan....
semua terasa seperti kabut yang tak beraturan...
semua terasa seperti lambat..
namun senyuman terindah kan ku bawa dengan rasa berat yang ada di kepala...
yah....
aku tersadar..
aku menyiksa raga ini, aku membunuhnya, aku mematikannya, aku berhianat padanya, aku melukainya...
tersenyum getir...
lalu, aku yertawa dengan penuh kemenangan....
aku melaluinya dengan sempurna,
walau raga terasa seperti di dalam tungku perapian yang menyala...
tak apa kata jiwa penyemangat raga...
kau kuat, walau kau hanya karang yang kau tau sangat kuat meski suatu saat pasti akan hancur
0 komentar:
Posting Komentar