Pernah dengar kata itu tidak?
Tapi sebelumnya kenapa harus tokso yang akan aku bahas kali ini??
Because tokso juga berkaitan dengan kucing, nah kebetulan aku sendiri suka
dengan kucing, Cuma karna ibu tidak suka dengan kucing jadi aku tidak memelihara kucing. Tokso juga bisa
berkaitan dengan kehamilan, nah tu.....! kalo hamil kehamilan itu bidangku, dan
satu lagi alasan kenapa tokso? Kebetulan tanteku mengidap penyakit tokso dan
baru diketahui setelah melahirkan, dan tau seperti apa anaknya? Dia tidak
mempunyai tulang tempurung, dan taklama hidup selang berapa menit setelah
kelahirannya harus pergi meninggalkan dunia ini...
Okok, akan aku kupas sedikit tentang toksoplasmosis,..
Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit sel tunggal toxoplasma gondii. yang dapat
menyerang hewan maupun manusia. Sebenarnya, penyakit ini tidak membahayakan
tubuh manusia sehat dengan sistem
imunitas (kekebalan tubuh) yang baik. Akan tetapi, jika mengenai
ibu hamil bisa berakibat fatal karena dapat masuk lewat plasenta (ari-ari) menuju
janin. Janin akan terkena dampak dari penyakit ini karena janin belum memiliki
sistem kekebalan tubuh yang sempurna.
Tokso juga
termasuk kategori parasit , Parasit adalah makhluk yang hidup dalam organisme
hidup lain (induknya) dan mengambil semua gizi dari induknya.
Toksoplasmosis juga bisa disebut dengan infeksi oportunistik
yang berat. Jika kita belum terinfeksi tokso, kita dapat menghindari risiko
terpajan infeksi dengan tidak memakan daging atau ikan mentah, dan ambil
kewaspadaan lebih lanjut jika kita membersihkan kandang kucing.
Parasit tokso sangat umum pada tinja kucing, sayuran mentah dan
tanah. Kuman ini juga umumnya ditemukan dalam daging mentah, terutama daging
babi, kambing dan rusa. Parasit tersebut dapat masuk ke tubuh waktu kita
menghirup debu. Hingga 50% penduduk terinfeksi tokso. Sistem
kekebalan tubuh yang sehat dapat mencegah agar tokso tidak mengakibatkan
penyakit ini. Tokso tampaknya tidak menular dari orang-ke-orang.
Penyakit yang paling umum diakibatkan tokso adalah infeksi pada
otak (ensefalitis). Tokso juga dapat menginfeksikan bagian tubuh lain. Tokso
dapat menyebabkan koma dan kematian. Risiko tokso paling tinggi waktu jumlah
CD4 kita di bawah 100.
Gejala pertama tokso termasuk demam, kekacauan, kepala nyeri,
disorientasi, perubahan pada kepribadian, gemetaran dan kejang. Tokso biasanya
didiagnosis dengan tes antibodi terhadap toxoplasma
gondii. Perempuan hamil dengan infeksi tokso juga dapat menularkannya pada
bayinya.
Jika kita mengalami kepala nyeri, disorientasi, kejang, atau
gejala lain terkait tokso, kita harus langsung menghubungi dokter. Dengan diagnosis dan pengobatan dini, tokso dapat diobati secara
efektif.
Tes antibodi tokso menunjukkan apakah kita terinfeksi tokso.
Hasil positif bukan berarti kita menderita penyakit ensefalitis
tokso. Namun, hasil tes negatif berarti kita tidak terinfeksi tokso.
Jika kita mengalami penyakit tokso, sebaiknya kita terus memakai
obat antitokso untuk mencegah penyakitnya kambuh. Obat ini boleh dihentikan
bila jumlah CD4 kita naik di atas 200 selama tiga bulan atau lebih berkat ART.
Toksoplasmosis termasuk penyakit yang sulit didiagnosis karena
gejalanya yang tidak khas bahkan kadang tidak ada gejala sama sekali. Beberapa
gejala yang mungkin dirasakan seperti badan pegal, demam, kelelahan, nafsu
makan menurun, gejala seperti sakit flu, dan pembesaran kelenjar leher, ketiak,
atau di tempat-tempat lain. Jika anda mendapati beberapa gejala tersebut, anda
dapat memeriksakan diri ke dokter dan jika dicurigai sebagai gejala
toksoplasmosis, dokter akan menganjurkan untuk melakukan tes laboratorium. Bagi
para ibu hamil atau wanita usia subur yang merencanakan punya keturunan juga
dapat melakukan tes darah guna mengetahui lebih dini adanya infeksi
toksoplasma.
Pengamatan otak (brain scan) dengan computerized
tomography (CT scan) atau magnetic resonance imaging (MRI scan) juga
dipakai untuk mendiagnosis tokso. CT scan untuk tokso dapat mirip dengan
pengamatan untuk infeksi oportunistik (IO) yang lain. MRI
scan lebih peka dan memudahkan diagnosis tokso.
Kucing sering dituding sebagai sumber penularan utama, padahal
sebenarnya semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi dan menularkan
toksoplasma kepada manusia, seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, ayam,
burung, babi, dan lain-lain. Kucing adalah inang
definitif toksoplasma. Dalam tubuh kucing, toksoplasma dapat
berkembangbiak dengan cara seksual dan non-seksual. Kista hanya dikeluarkan
oleh kucing yang positif terinfeksi melalui kotorannya (tinja). Selama bulu dan
liur kucing tidak mengandung kista kita tidak akan tertular toksoplasma bila
membelai bulu kucing. Bahkan bila pada bulu kucing terdapat kista, dan pindah
ke tangan kita pada saat membelai bulunya, penularan masih bisa dicegah dengan
mencuci tangan menggunakan sabun hingga bersih.
Jadi manusia atau hewan dapat tertular bila menelan kista atau
ookista toksoplasma. Kista atau ookista ini bersifat seperti “telur”. Telur
yang tertelan tersebut akan menetas dan berkembang di dalam tubuh hewan atau
manusia. Kista tersebut dapat hidup dalam otot (daging) manusia dan berbagai
hewan lainnya. Penularan juga dapat terjadi bila hewan atau manusia tersebut
memakan daging mentah atau daging setengah matang yang mengandung kista
toksoplasma. Kista toksoplasma juga dapat hidup di tanah dalam jangka waktu
tertentu. Dari tanah ini, toksoplasma dapat menyebar melalui hewan,
tumbuh-tumbuhan atau sayuran yang kontak dengan kista tersebut.
Namun Jika ibu hamil terinfeksi dengan parasit Toksoplasma gondii, maka
akan berdampak pada janin yang dikandungnya. Janin bisa mengalami abortus (keguguran), lahir
mati, cacat dan gangguan saraf pada bayi yang dilahirkan, serta bisa juga
mengakibatkan terjadinya hidrocephalus
(ukuran kepala bayi besar karena berisi cairan)
Perlu diketahui bahwa kapan ibu hamil mendapat infeksi
mempengaruhi keparahan dampak dari toksoplasmosis. Pada kehamilan trimester (3
bulan) pertama, kemungkinan ibu hamil terinfeksi toksoplasma paling kecil,
tetapi dampaknya pada janin akan makin berat (parah). Pada trimester kedua,
risiko ibu hamil terinfeksi relatif lebih sering, akan tetapi risiko kerusakan
janin lebih kecil. Sementara itu, pada trimester ketiga, risiko ibu hamil
terinfeksi paling besar, akan tetapi risiko kerusakan pada janin justru yang
paling kecil.
Dan infeksi toksoplasma yang berlangsung terus menerus dapat
menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel
telur yang telah dihasilkan oleh ovarium
(indung telur) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma. Hal
inilah yang akan dapat menyebabkan kemandulan pada kaum wanita.
Eitssss..., Toksoplasmosis tidak hanya menginfeksi kaum wanita.
Kaum pria juga tidak terlepas dari kemungkinan terinfeksi penyakit ini. Pada
pria, infeksi akut toksoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah
bening. Toksoplasma menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang
berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran
sperma. Akibatnya pria tersebut bisa mengalami kemandulan, karena sperma yang
diproduksi tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur.
DETEKSI PADA IBU DAN JANIN
SAYANGNYA, secara kasat mata sulit sekali mendeteksi apakah
seseorang itu terkena parasit tokso atau tidak, karena pada orang dewasa
biasanya tidak disertai gangguan fisik maupun psikis. Apalagi jika kondisi
tubuhnya sehat dan bugar. Kalaupun muncul gejala-gejalanya paling-paling hanya
berupa demam, sakit kepala, dan mudah lelah. Walhasil, penyakit ini sering
tidak terdeteksi, sehingga kecurigaan baru muncul setelah terjadi keguguran
atau anak lahir dengan kelainan bawaan (kongenital).
Kepastian adanya parasit ini baru bisa didapat jika darah ibu
diperiksa di laboratorium. Lewat darah itu dokter akan mengetahui apakah calon
ibu itu sudah memiliki antibodi tokso atau tidak. Adanya antibodi pada tubuh
merupakan indikasi ibu pernah terserang tokso pada waktu yang lalu.
Dokter akan memeriksa kadar IgM dan IgG pada calon ibu. Pada
waktu pertama kali terinfeksi (infeksi primer), tubuh manusia akan membentuk
IgM (Immunoglobulin M) sebagai reaksi terhadap masuknya benda asing ke dalam
tubuh (antigen). IgM ini secara perlahan-lahan akan menghilang dalam waktu 1-24
bulan kemudian. Tapi ia bisa timbul lagi bila yang bersangkutan terinfeksi
kembali.
Setelah infeksi pertama, terbentuklah IgG (Immunoglobulin G)
yang merupakan suatu zat penangkis atau kekebalan tubuh. Zat ini merupakan
protein dengan berat molekul besar yang menunjukkan bahwa tubuh kita telah
terbentuk kekebalan. IgG secara teoritis akan menetap di dalam tubuh, hanya
saja kadarnya dapat naik-turun sesuai kondisi kesehatan.
Seorang ibu dikatakan sudah memiliki kekebalan terhadap tokso jika
darahnya menunjukkan kadar IgG yang positif. Jika belum kebal, maka kadar
IgM-nya negatif. Artinya, ibu bisa terserang parasit toksoplasma kapan saja.
Bagi ibu yang memiliki IgG positif tapi infeksinya baru terjadi, maka dokter
akan memeriksa beberapa minggu kemudian, apakah antibodinya meningkat dan
membahayakan atau tidak.
Untuk mengetahui infeksi tokso pada janin, dokter akan melakukan
pemeriksaan pada plasenta dan tulang belakang. Jika si janin telah terinfeksi
dan mengalami kecacatan maka calon ibu akan diberikan pilihan, akankah
meneruskan kehamilannya atau tidak. Setelah lahir, sama halnya dengan sang ibu,
ada tidaknya infeksi tokso diketahui dari tes darah.
TIPS AGAR TERHINDAR DARI INFEKSI TOKSO:
Ibu hamil hendaknya melakukan beberapa tindakan pencegahan agar
terhindar dari parasit tokso. Berikut tips yang diberikan Indra:
1. Cucilah tangan sebelum makan, sebab mungkin saja secara tidak
sadar tangan Anda telah menyentuh benda-benda atau barang yang mengandung
parasit tokso. Cuci juga sayuran atau buah hingga bersih sebelum dikonsumsi.
2. Jika hobi memelihara binatang peliharaan, seperti kucing atau
anjing, sebaiknya binatang peliharaan tersebut diperiksa secara rutin ke dokter
hewan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah binatang itu terjangkit parasit
tokso secara aktif atau tidak.
3. Apabila kucing atau binatang piaraan tersebut berada pada
masa penularan aktif (sekitar 6 minggu), titipkan binatang piaraan tersebut
pada tempat penitipan binatang piaraan.
4. Jangan biarkan binatang peliharaan Anda memburu mangsanya
sendiri di luar rumah dan jangan pula berikan makanan daging mentah kepadanya.
5. Jangan mengadakan kontak langsung, baik dengan kandang maupun
kotoran hewan piaraan. Mintalah orang lain untuk membersihkannya. Jika terpaksa
harus membersihkan sendiri, pakailah sarung tangan, dan cucilah tangan sampai
bersih. Karena parasit tersebut sangat aktif, jangan lupa untuk membersihkan
kandang setiap hari.
6. Hindarkan mengonsumsi makanan yang tidak matang atau setengah
matang. Juga jangan minum susu yang belum disterilkan.
7. Jangan sekali-kali makan daging setengah matang atau daging
yang telah dibekukan kurang dari 20 derajat Celcius selama dua hari.
8. Jangan
khawatir saat hendak mengonsumsi daging yang tercemar toksoplasma (Toxoplasma
gondii). Sepanjang daging tersebut dimasak matang, maka parasit penyebab
toksoplasma itu akan mati
9. Jangan
biarkan kucing peliharaan kita memakan tikus dan segera bawa kucing peliharaan
ke dokter hewan jika terlihat sakit.
10. Sediakan tempat khusus
untuk kucing membuang kotoran supaya anda dapat mengontrol kebiasaannya dan
sekaligus bisa menghindarkan kucing dari kebiasaan buang air besar di sembarang
tempat. Bersihkan tempat kotoran kucing secara rutin dengan air mendidih selama
minimal 5 menit. Selalu gunakan sarung tangan saat membersihkan kandang supaya
tidak kontak langsung dengan kotoran kucing. Bagi ibu hamil, hindari kontak
langsung dengan kucing dan terutama kotorannya.
11. Setelah memegang daging
mentah, hindari memegang mukosa
(selaput lendir) mulut atau mata. Segeralah mencuci tangan setelah
memegang daging mentah. Bersihkan dapur dan cuci bersih peralatan dapur (pisau,
wadah, dan lain-lain) yang digunakan untuk mengolah daging mentah.
JANGAN KHAWATIR MEMELIHARA KUCING
Satu hal penting yang perlu kita ketahui, bahwa tidak semua
kucing dapat menularkan toksoplasma. Hanya kucing atau hewan lain yang
terinfeksi yang dapat menjadi sumber penularan. Kita tidak perlu khawatir jika
menyukai atau memelihara kucing selama kita bisa menjaga kebersihan dan
kesehatannya. Bergaul, memiliki, dan memelihara kucing yang terjaga kebersihan
dan kesehatannya, insyaAllah tidak akan menyebabkan penyakit toksoplasmosis.
BUDAYAKAN HIDUP BERSIH, SEHAT DAN BEBAS STRES
Sudah
semestinya kita berusaha untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Budayakan untuk selalu menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan
sekitar kita. Selain itu, hati dan jiwa yang tenang, selalu bersyukur, ikhlas,
dan qana’ah akan menghindarkan diri kita dari bahaya stres, sehingga kekebalan
tubuh meningkat dan insyaAllah tidak mudah terserang penyakit. Semoga
bermanfaat dan mudah-mudahan Allah subhanahu
wa ta’ala senantiasa melimpahkan nikmat kesehatan pada kita semua.
BAGAIMANA
UNTUK MENGOBATI TOKSO
Tokso diobati dengan kombinasi pirimetamin dan sulfadiazin.
Kedua obat ini dapat melalui sawar-darah otak.
Parasit toxoplasma gondii membutuhkan vitamin B untuk
hidup. Pirimetamin menghambat pemerolehan vitamin B oleh tokso. Sulfadiazin
menghambat penggunaannya. Dosis normal obat ini adalah
50-75mg pirimetamin dan 2-4g sulfadiazin per hari.
Kedua obat ini mengganggu ketersediaan vitamin B dan dapat
mengakibatkan anemia. Orang dengan tokso biasanya
memakai kalsium folinat (semacam vitamin B) untuk mencegah anemia.
Kombinasi obat ini sangat efektif terhadap tokso. Lebih dari 80%
orang menunjukkan kebaikan dalam 2-3 minggu.
Tokso biasanya
kambuh setelah peristiwa pertama. Orang yang pulih dari tokso seharusnya terus
memakai obat antitokso dengan dosis rumatan yang lebih rendah. Jelas bahwa
orang yang mengalami tokso sebaiknya mulai terapi antiretroviral
(ART) secepatnya. Bila CD4 naik menjadi di atas 200 selama lebih dari tiga
bulan, terapi rumatan tokso dapat dihentikan.
Sekian Terimakasih dariku Lyna Fathma :*
3 komentar:
apakah seseorang yg blm menikah dan blm hamil lalu terkena tokso nantinya bisa mengalami masalah seperti sulit hamil?
saya ada baca beberapa artikel yg menyatakan bahwa "seseorang yg terpapar tokso terus menerus dapat mengalami penyempitan saluran rahim" ...
Beberapa akibat toxoplasma pada pria, infeksi akut toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. dan bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan kemandulan pada pria tersebut. Toxoplasma dapat menginfeksi dan menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut menjadi mandul, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur. Seperti pada pria, infeksi toxoplasma yang berlangsung terus menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang telah dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma. toxoplasma terhadap janin/fetus. Kista toxoplasma bisa berada di otak janin menyebabkan cacat dan berbagai macam gangguan syaraf seperti gangguan syaraf mata (buta, dll). Akibat lainnya adalah janin dengan ukuran kepala yang besar dan berisi cairan (hidrocephalus)
tokso ini banyak dijumpai setelah usia pubertas dengan adanya gejala gangguan pada mata sampai terjadi kebutaan, kegagalan pada sistem syaraf, gangguan pendengaran (bisu-tuli), deman, kuning akibat gangguan hati,erupsi kulit, gangguan pernafasan. Pada bentuk lain biasanya berupa kerusakan psikomotor, konvulsi dan pembesaran kepala (hidrosepalus). periksa ke laboratorium. Lewat darah maka akan diketahui apakah calon pasangan kita sudah memiliki anti bodi tokso atau tidak. Adanya antibody tokso pada tubuh merupakan indikasi pernah terserang tokso pada waktu yang lalu. Sehingga, alangkah baiknya jika sebelum terjadi kehamilan melakukan tindakan pencegahan agar terhindar dari parasit tokso. cara mendeteksi penyakit ini adalah dengan pemeriksaan Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma. Jangan takut, penyakit ini bisa disembuhkan, maka untuk itu sebelum benar-benar memutuskan untuk membangun bahtera rumah tangga, alangkah baiknya ketahui perihal kesehatan kita dan pasangan kita.
Posting Komentar