Selasa, 14 Mei 2013



SATUAN ACARA PENYULUHAN ( S.A.P )
BERAT BADAN LAHIR RENDAH

DOSEN PENGAMPU : DEWI ELIANA, S.KM

DISUSUN OLEH :
LINA FATHMA
(121150)



AKADEMI KEBIDANAN ABDI HUSADA
SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                           : Bayi Berat Badan Lahir Rendah
Hari/Tanggal               :
Waktu                         : 08.00 – Selesai
Sasaran                        : Rumah Sakit Ibu danAanak
Penyuluhan                 : Mahasiswa

       I.            TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah kegiatan penyuluhan, sasaran diharapkan dapat memahami pengertian, manifestasi klinis, tanda - tanda, diagnosis, klarifikasi, faktor – faktor, penanganan Bayi BBLR serta mampu memahami tentang kondisi bayi BBLR.
    II.            TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah diberikan penyuluhan tentang bayi berat badan lahir rendah sasaran diharapkan mampu :
*      Menjelaskan kembali pengertian bayi BBLR tanpa melihan lieflet
*      Menjelaskan kembali tentang penyebab bayi BBLR
*      Mengetahui tanda – tanda dan faktor bayi BBLR

 III.            MATERI
*      Pengertian bayi BBLR
*      Manifestasi klinis bayi BBLR
*      Tanda – tanda bayi BBLR
*      Diagnosis bayi BBLR
*      Klasifikasi bayi BBLR
*      Faktor – faktor bayi BBLR

 IV.            PROSES PENYULUHAN


NO
TAHAP KEGIATAN
WAKTU
KEGIATAN
PENYULUHAN
PESERTA
1
Pembukaan
5 Menit
1.      Mengucapkan salam.
2.      Memperke
*      Menyampaikan salam dan perkenalan.
*      Membuat kontrak waktu dan topik.
*      Menjelaskan TIU dan TIK
4.      Menjelaskan tujuan.
1.      Menjawab salam.
2.      Memperhatikan
3.   Memperhatikan dan mendengarkan.
4.      Memperhatikan.
2
Pengembangan
15 Menit
Menjelaskan materi tentang bayi BBLR
Memperhatikan dan mendengarkan
3
Penutupan.
40 Menit
* Memberi peluang pertanyaan.
* Menjawab pertanyaan.
* Evaluasi atau menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
* Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan.
* Salam penutup.
*      Mengajukan pertanyaan.
*      Mendengarkan jawaban.
*      Menjawab pertanyaan.
*      Menjawab salam.

    V.            PESERETA
Jumlah       : 74 Orang.

 VI.            METODE
*      Ceramah
*      Tanya jawab
*      Demonstrasi

VII.            MEDIA
*      Leaflet
*      Audio – Visual
*      Alat peraga
VIII.            EVALUASI
A.    Kongnitif
Sasaran diharapkan mampu mengulas kembali materi yang sudah disampaikan tentang :
*      Pengertian bayi BBLR
*      Manifestasi Klinis bayi BBLR
*      Tanda - tanda bayi BBLR
*      Diagnosis bayi BBLR
*      Klasifikasi bayi BBLR
*      Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya bayi BBLR
B.     AFEKTIF
*      Sasaran dapat mengerti tentang arti dan tanda – tanda dan faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya bayi BBLR
*      Sasaran dapat mengerti tentang bayi BBLR
C.    PSIKOMOTOR
Sasaran mengetahui bayi dengan berat badan lahir rendah




BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH


A.    PENGERTIAN
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (Sarwono, Prawironardjo, 2006).
Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Bayi yang berada dibawah persentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan.
Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature dengan bayi berat lahir rendah (BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang berat kurang dari 2.500 gram pada waktu lahir bayi premature (Mochtar, Rustam, 1998). Dan pada tahun 1970, kongres european perinatal medicine II yang diadakan di london juga diusulkan definisi untuk mendapatkan keseragaman tentang maturitas bayi lahir, yaitu sebagai berikut:
*      Bayi kurang bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari)
*      Bayi cukup bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu (259-293)
*      Bayi lebih bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih)

B.     MANIFESTASI KLINIS BBLR
Secara umum, gambaran klinis dari bayi BBLR adalah sebagai berikut:
*      Berat kurang dari 2500 gram
*      Panjang kurang dari 45 cm
*      Lingkar dada kurang dari 30 cm
*      Lingkar kepala kurang dari 33 cm
*      Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
*      Kepala lebih besar
*      Kulit tipis, transparan, rambut lagugo banyak, lemak kurang
*      Otot hipotonik lemah
*      Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea
*      Ekstremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi – lurus
*      Kepala tidak mampu tegak
*      Pernapasan 40 – 50 kali / menit
*      Nadi 100 – 140 kali / menit
BBLR menunjukkan belum sempurnanya fungsi organ tubuh dengan keadaannya lemah, yaitu sebagai berikut ;
a)      Tanda- tanda bayi kurang bulan (KB) :
*      Kulit tipis dan mengkilap
*      Tulang rawan telinga sangat lunak, karena belum terbentuk dengan sempurna
*      Lanugo masih banyak ditemukan terutama pada punggung
*      Jaringan payudara belum terlihat, puting masih berupa titik
*      Pada bayi perempuan labia mayora belum menutupi labia minora
*      Pada bayi laki – laki, skrotum belum banyak lipatan, testis kadang belum turun
*      Rajah telapak tangan kurang dari 1/3 bagian atau belum terbentuk
*      Kadang disertai dengan pernafasan yang tidak teratur
*      Aktivitas dan tangisannya lemah
*      Refleks menghisap dan menelan tidak efektif atau lemah
b)      Tanda- tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK) :
*      Umur bayi dapat cukup, kurang atau lebih bulan, tetapi beratnya kurang dari 2500 gram
*      Gerakannya cukup aktif, tangis cukup kuat
*      Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis
*      Bila kurang bulan, jaringan payudara kecil, puting kecil. Bila cukup bulan, payudara dan puting sesuai masa kehamilan
C.     TANDA – TANDA BBLR
*      Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu.
*      Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 gram.
*      Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm.
*      Rambut lunugo masih banyak.
*      Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.
*      Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya.
*      Tumit mengkilap, telapak kaki halus.
*      Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, klitoris menonjol (pada bayi perempuan). Testis belum turun ke dalam skrutom, pigmentasi dan rugue pada skorutom kurang (pada bayi laki-laki).
*      Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
*      Fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah.
*      Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang.
*      Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada.
D.    DIAGNOSIS BBLR
Dalam mendiagnosa bayi dengan BBLR maka hal – hal yang harus diperlihatkan adalah :
*      Penghitungan HPHT
*      Penilaian secara klinis ; BB, PB, lingkar dada, dan lingkar kepala
E.     KLASIFIKASI BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1)      Menurut harapan hidupnya;
*      Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500 – 2500 gram
*      Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir 100- 1500 gram
*      Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir kurang dari 100 gram
2)      Menurut masa gestasinya;
*      Prematuritas murni, yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai berat badan untuk usia kehamilan (NBK-KMK).
*      Dismaturitas, yaitu bayi dengan berat badan kurang, dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, ini menunjukkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine (NKB-SMK)
F.      FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR
Menurut Depkes (1993) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR, yaitu:
1.      Faktor lbu
*      Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus, toksemia gravidarum, dan nefritis akut.
*      Umur ibu
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan multi gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia antara 26 - 35 tahun.
*      Keadaan sosial ekonomi
Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik (khususnya anemia) dan pelaksanaan antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah.temyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.
*      Sebab lain
Ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.
2.      Faktor janin
*      Kehamilan ganda.
*      Hidramnion.
*      Ketuban pecah dini.
*      Cacat bawaan, kelainan kromosom.
*      Infeksi (misal : rubella, sifilis, toksoplasmosis).
*       Insufensi plasenta.
*       Inkompatibilitas darah ibu dari janin (faktor rhesus, golongan darah A, B, dan O)
*      Kelaina kromosom
3.      Faktor lingkungan
*      Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi.
*      Terpapar zat-zat beracun.
4.      Faktor plasenta
*      Plasentitis vilus
*      Luas permukaan berkurang
*      Plasenta yang lepas
*      Infrak
*      Hidramnion
*      Sindrom parabiotik
*      Tumor (korioangioma, mola hidatidosa)
G.    PENATALAKSANAAN
Perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) :
*      Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
*      Mencegah infeksi dengan ketat. BBLR sangat rentan dengan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
*       Pengawasan nutrisi/ASI. Refleks menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.
*      Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
*       Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih, pertahankan suhu tetap hangat.
*      Kepala bayi ditutup topi, beri oksigen bila perlu.
*      Tali pusat dalam keadaan bersih.
*      Beri minum dengan sonde/tetes dengan pemberian ASI.
*      Bila tidak mungkin infuse dekstrose 10% + bicabornas natricus 1,5% = 4 : 1, hari 1 = 60 cc/kg/hari (kolaborasi dengan dokter) dan berikan antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA
*      Mochtar, Rustam. 1998. Sinpsi Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.
*      Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: EGC.
*      Sarwono, Prawironardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBPSP.
*      Setyowati T. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data SDKI 1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable from :http://www.digilib.litbang.depkes.go.id . Last Update : 2003 [diakses tanggal 2 Desember 2007].
*      Erlina (2008). Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). http://www.eMedicine.com. Tanggal 30-12-2008 jam 10.00 Wib
*      Lya Li el’s Blog (2008). Tinjauan Teori BBLR. http://li-el.blog.friendster.com. Tanggal 30-12-2008 jam 08.00.
*      Proverawati, Atikah. 2010. BBLR .yogyakarta: NUMED.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Midwife Putry salju. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Direct Line Insurance.